Wednesday, November 16, 2016

Peran Blogger Untuk Menjaga Nkri

Peran blogger untuk menjaga NKRI

Baiklah para teman-teman blog tentangwebsites, hari-hari ini, bulan-bulan ini di indonesia tidak mengecewakan ramai informasi Khilafah, hal ini tentunya akan berbenturan dengan falsafah PANCASILA dan Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya Berbeda-beda tetapi tetap satu juga, kalau ditrjemah perkata berarti kata "bhinneka" artinya "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Bhinneka Tunggal Ika ialah sebuah moto atau semboyan Negara Republik Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno. informasi semacam ini (Khilafah) tentunya akan tidak mengecewakan mengikis NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), kita tentu sudah tahu masyarakat Indonesia yang notabene terdapat bermacam-macam suku, agama, ras bahasa dan lain sebagainya, yang mana kalau hal ini terjadi akan tidak mengecewakan rumit untuk menerapkan sistem Khilafah yang terus di gembor-gemborkan baik melalaui media online, media umum online dan lain sebagainya.

Memangnya system khilafah tidak baik untuk Indonesia? saya rasanya bukan baik dan tidaknya namun cocok dan tidaknya, kalau melihat kondisi Masyarakat indonesia yang multikomplek ini dari segi agama, suku, ras dan lain sebagainya tampaknya Demokrasi inilah yang tidak mengecewakan cocok untuk RI, walaupun terkadang dengan munculnya demokrasi kebablasen namun setidaknya bisa terus di perbaiki secara bahu-membahu untuk tetap menegakkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Memang Rosul pernah bersabda yang berbunyi:

خَيْرَ أُمَّتِـي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

Yang artinya kurang lebih ialah sbagai berikut:

"Sebaik-baik umatku ialah pada masaku. Kemudian orang-orang yang sehabis mereka (generasi berikutnya), kemudian orang-orang yang sehabis mereka." ( Hadits Shahih Al-Bukhari, nomor. 3650)

Dari pengertian hadits di atas berarti masa atau system pemerintahan yang paling baik ialah system atau masa Kenabian dulu ketika pribadi di Pimpin Oleh Rosulullah Saw, kemudain sehabis Rosulullah wafat maka bergantilah system yaitu system yang mengiringinya (generasi berkutnya) berarti system Kholifah, bukan khilafah, artinya pemerintahan di pegang penuh oleh Kholifah (Pengganti) Rosul, pada ketika itu Kholifah yang terpilih pertama ialah Shohabat Abu bakar As-shidiq, hingga kekholihan ke 4 pada kekholifahan ini populer dengan khulafaurrosidin artinya kholifah atau pengganti nabi yang di beri petunjuk. yang terdiri dari:
  1. Shahabat Abu bakar ash-shidiq
  2. Shahabat Umar bin khottob
  3. Shahabat Utsman bin 'affan
  4. Shahabat Ali bin abi thalib

System Pemilihan pemimpin masa Khulafa'urrosidin

 1. Abu bakar ash-shidiq

Sebagai kholifah pertama, Yaitu sehabis rosul wafat, ternyata sebelum wafat nabi muhammad ternyata tidak menunjuk seorang pun sebagai penggantinya secara specifik, namun setidaknya nabi telah menunjukkan citra umum perihal kriteria orang yang layak di angkat sebagai pemimpin (kholifah nabi), hal ini mengambarkan bahwa nabi secara implisit juga telah menunjukkan citra perihal teori dasar yang sanggup dijadikan pola dalam menentukan seorang pemimpin, yaitu dengan cara bermusyawarah. ahirnya para shabat musyawarah dan sepakat Abu bakar ash-shidiq sebagai pengganti nabi untuk menjadi pemimpin tunggal. inipun prosesnya tidak mengecewakan alot dari kalangan anshor dan muhajirin yang saling tarik untuk sanggup mewakilkan dari golongan mereka untuk di jadikan sebagai pemimpin pengganti rosul, (sudah mulai terlihat membedakan antar golongan) ketika pertemuan di tsaqifah. dan system pengangkatan kholifah atau pemimpin pertama ini ialah dengan cara Musyawarah dan mengangkatnya dengan cara ba'iat (mencampakkan pengangkatan dengan system waris)

2. Umar bin khottob

Umar bin Khotob sebagai kholifah kedua, pada ketika shohabat bubuk bakar sakit, kurang lbih 15 hari tidak bisa lagi mengimami shalat di masjid, maa dia memerintahkan umar untuk menggantikan posisinya,dari sini dia juga terlintas dalam fikirannya jangan hingga terulaang lagi menyerupai di Tsaqifah, sehingga ia segera menentukan orang yang di anggap bisa mengendalikan keadaan Negara, dan orang trsebut ialah Umar. namun pilihan dia terhadap umar sehabis ia mendapat persetujuan shahabat-shabat yang lain sprti usman bin affan, saad bin zaid, usd bin hudair, dan sahabat lain dari golongan muhajirin dan anshar. hal ini bukan brarti shahabat bubuk bakar bukannya mengangkat seorang pemimpin namun tiada lain ialah pencalonan kandidat kholifah, shingga umar tidak akan mnjadi kholifah tanpa ada pmbaiatan dari masyarakat, karna bubuk bakar tidak memilki hak untuk melimpahkan kukuasaan pada orang yang ia pilih. bahkan hak untuk mmilih dan mngangkat kholifah tetap berada di tangan rakyat dan wakilnya , yaitu jago hall wal 'aqdi (Cara aklamasi yang masih terdapat subtansi syura/Musyawarah)

3. Utsman bin 'affan

Ustman bin affan sebagai kholifah ketiga, Saat umar umar sudah mulai kritis, shabat umar mulai berfikir untuk menyerahkan kepada siapa tampuk kepemimpinan atau kholifah tersebut, mulai dari tekanan dari kalangan shabat serta dari siti aisyah ini yang menginginkan sh umar untuk segera menunjuk seseorang untuk di jadikan sebagai pengganti (Kholifah), namun shahabat umar ttap tidak melaksanakan atau menunjuk calon pengganti, dengan menyampaikan "Apabila saya melaksanakan istikhlaf (pengganti) maka hal ini pernah oleh orang yang lebih baik daripada diriku (maksudnya bubuk bakar), dan kalau saya membiarkan urusan ini, maka hal itu juga pernah di lakukan oleh orang yang lebih mulia dari pada saya (maksudnya rosul), dan Allah Swt tidak akan mnyia-nyiakan agamaNya"

Pada saat-saat kritis inilah umar lbih menentukan "Menyerahkan tanggung jawab ini kepada enam orang yang di pilihnya", yang mana orang yang dipilihnya telah mendapat legitimasi dari rosul sebagai "Penghuni sorga" mereka adalah:
  1. Ali bin abi thalib
  2. Usman bin affan
  3. abdurrahman bin 'auf
  4. sa'ad bin waos
  5. thalhah
  6. Zubair ra
Shahabat umar juga membrikan aturan mainnya dari tim ini yaitu :

"Bila atau lima orang sepakat untuk mmilih sesorang kholifah, dan satu atau dua orang ada yang membangkang, maka yang membangkang tersebut harus di penggal lehernya. kalau bunyi berimbang sama kuat, maka keputusan di serahkan kepada Abdullah bin 'umar, dan ia tidak memiliki wewenang apapun kecuali untuk tetapkan ini. dan kalau kputusan 'abdullah bin umar juga tidak mendapat kata sepakat, maka yang menjadi kholifah ialah orang yang di tentukan oleh 'abdurrahman bin 'auf, kalaupun ini juga tidak di sepakati, maka penggal saja leher yang membangkang tersebut".

langkah system pemilihan kepemimpinan ini untuk mencari calon tunggal yaitu mencari calon yang mendapat bunyi lebih banyak didominasi terahir juga harus di baiat (di lantik) oleh semua kandidat serta masyarakat. (system pengangkatan pemimpin mulai di tangan rakyat)

4. Ali bin abi thalib

Ali bin abi thalib sebagai kholifah keempat
Pada masa terbunuhnya shahabat utsman bin affan dan shahabat usman tidak wasiat kapada para shahabat lain siapa sebagai pengantinya, dan bagaimana selanjutnya pemilihan kepemimpinan sebagai kholifah selanjutnya. pada ketika inilah ummat islam mulai goncang hampir tak terkendali, dari tarik menarik mencalonkan masing-masing kandidat yang di inginkan, dan pada ahirnya di sepakati oleh para shabat dengan cara di bai'at, lebih banyak didominasi yang sepakat dari hijaz dan iraq, namun untuk wilayah syam dan di bawah muawiyah menolak pembai'atan itu. (benih politik mudah mulai tumbuh)

Rupanya perjalanan kholifah ali bin abi thalib melewati masa yang tidak mengecewakan mencekam, dimana golongan terbelah menjadi dua, sebagai orang yang terlalu memuliakan Ali (Syiah) dan golongan yang terlalu benci dengan pilihan Ali untuk Tahkim / tetapkan berdasarkan aturan Musyawarah ketika Perang mulai menang dengan Sh Muawiyah, yang pada ketika itu atas kecerdikan sh amru bin ash dari pihak muawiyah yang undangan untuk mengangkat al-quran ketika merasa kalah, dan di setujui muawiyah, untuk menuntaskan pertikaian memakai dasar Al-qur'an (mungkin anda sudah mulai menebak "taktik sh amru bin ash saja). dan golongan ini (golongan yang keluar) dari pihak Ali ialah golongan yang menjadi cikal bakal penyebar ideologi radikal hingga ketika ini yaitu (Khowarij) slogan yang di pakai "Tidak ada aturan kecuali Allah" jadi semua yang tidak berdasarkan al-quran akan di anggap kafir, akan di tebas. padahal kita masih memilki Ulama', baik ulama' salaf maupun kholaf, kita punya imam madzhab yang di akui Negara, ingatlah sabda rosul "Ulama' ialah warisan para nabi"

Demikianlah sekilas perihal perjalanan cara atau system pemilihan kepemimpinan kholifah dari masa ke masa, sehabis kekholifahan tiada maka muncullah masa atau qurun berikutnya, namun rosul menganggap masa tergolong masih baik yaitu masa setelahnya generasi tersebut (shahabat) berarti "Tabi'in" yang artinya "Para pengikut shahabat"

Kemudian habislah masa atau qurun yang di anggap rosul qurun yang baik, dan mulai beralih bermacam-macam model system pemerintah atau kekuasaan dari kekholifahan menjadi Kerajaan, dari kerajaan menjadi demokrasi dan lain sebagainya, semua memang alasannya perjalanan waktu yang memang butuh dengan adaptasi terhadap keadaan masyarakat sekitar. di indonesia sendiri sudah berjalan melewati tiga masa orde yaitu Orde lama, masa orde gres dan , mengingat makin tumbuhnya rasa peka serta kritisnya masyarakat terhadap kemajuan zaman maka tumbanglah orde gres beralih ke  masa Reformasi. sejarah telah menjadi bukti, berdasarkan penulis ham dan kebebasan ialah titik awal dari reformasi.

Lalu ketika ini anda ingin kembali Mendirikan Khilfah? up..! Kholifah? trobosan yang bagaimana yang akan anda pakai untuk mengendalikan Republik Indonesia yang penuh kebebasan beragama, bermacam-macam suku dan ras dan bahasa, Kira-kira apakah anda yaqin bisa seharmonis menyerupai Indonesia yang ketika ini dengan dasar Pancasila, NKRI Bhinneka tunggal ika? atau malah menjadi menyerupai Negeri Timur tengah menyerupai Libya, syria dan lain sebagainya, yang setiap hari ketika bribadah tidak bisa nyaman alasannya bunyi bom dan rentetan senjata di atas atap bahkan nyaris menghancurkan kawasan teduhnya yang tidak kunjung selesai, tidak bisa tamasya karna dijalan hanya ada ledakan, tidak bisa facebookan, twitteran dll, bahkan krusuhan di mana-mana yang pada ahirnya Pihak lain yang mengambil alih dengan dasar perdamaian, dan hinga ahirnya kini harus siap di dekete oleh PBB.

apakah negeri Indonesia ini kawasan yang kurang nyaman untuk bisa bekerja dan beribadah?, sungguh Indonesia ialah Negeri kawasan tumpah darahku yang paling nyaman untuk di huni, semua masyarakat bisa bergaul walaupun beda suku dan agama, ras. beribadah bisa dengan nyaman sesuai keyakinannya masing-masing. kemudian apa lagi visi-misimu?

 

Peran blogger untuk menjaga NKRI

Kemudian menyikapi informasi yang gres berkembang hari-hari ini juga perihal media informasi yang meraja lela padahal informasi masih abu-abu, abal-abal namun terus menyebar dan tidak terkendalai, Sebagai blogger saya sangat tertarik untuk bersikap netral terhadap apa yang saya tulis, baik mengenai agama, politik dan aturan tidak menyudutkan salah satu pihak yang belum tentu benar-benar keliru, alasannya Indonesia ialah negara demokrasi artinya terbentuk sebagai negara aturan atas dasar Pancasila. dan disinilah Peran blogger akan mulai terasa sangat besar pengaruhnya atas terjaganya system NKRI. Blogger harus memilki juga jiwa patriotisme, independensi dan kemoderatan dalam bersikap, tidak terlalu panatik terhadap kinerja pemerintah, alasannya kinerja pemerintahan salah benar sudah ada yang memantau sendiri secara hukum, bukan malah anda kritisi tanpa ada dasar yang rill dan kasatmata yang hanya anda dapatkan dari informasi abal-abal dan abu-abu bisa dari media umum facebook, twitter, blog, website dan lain sebagainya.

Simak juga : Potensi blog untuk generasi muda

Para blogger bisa saja menyajikan dengan gampang artikelnya, namun apakah kita sudah berfikir lebih dalam apakah dampak dari artikel anda kalau di baca oleh banyak pegguna di media sosial, padahal informasi yang anda bagikan akan terasa cepat tersebar, apalahi banyak yang share, kalau artikel anda hanya mengindikasikan memecah-belah maka apkah pernah terfikir akhir dari perbuatan memecah-belah yang sangat dihentikan oleh agama? apalagi agama islam sangat melarang mengadu domba. andai saja apa yang anda tulis, menceritakan kejelekan-kejelekan pemerintah itu memang nyata, dan pihak yang anda sebar kejelekannya tersebut tidak tahu berarti anda telah melaksanakan "ghibah", dan kalau kejelekannya tersebut tidak kasatmata maka berarti anda telah mengada-ada (dosanya lebih berat dari pada Ghibah)

Lalu apa untungnya coba, dari kedua kemungkinan di atas yang telah kami sebutkan di atas? jadi marilah kita tetap bersatu menjaga keutuhan bangsa dengan bersikap independensi dan netral untuk tetap setia menjaga NKRI. kemudian apa yang seharusnya di miliki oleh para bloger untuk ikut serta menjagA nkri? maka disini sebelum saya uraikan peran-peran bloger untuk Menjaga NKR maka pesan saya ialah "berjiwalah patriotisme" untuk Kesatuan bangsa Indonesai" Cinta tanah air, cinta tanah kelahiran, cinta para hero yang bersusah payah menjaga kemerdekaan Indonesia bukan lagi menyumbangkan tenaga dan bahan bahkan nyawa meraka taruhkan, semua ialah sebuah pondasi dasar untuk tetap memilki jiwa "Patriotisme" oke pribadi saja demikianlah Peran blogger untuk menjaga NKRI:

1. Peran blogger sebagai penjaga NKRI

Kita tentu merasa begitu eratnya kita terhadap media umum online menyerupai Facebook, twitter, google plus, instagram, wa, path dan lain sebagainya, semua ialah awal sumber dari segala informasi yang masih hangat, pangkalnya ialah blog atau websites, otaknya ialah para blogger. disinilah tugas blogger akan terasa begitu besarnya tugas para blogger untuk menjaga sebuah NKRI. berarti semakin banyak blogger berjiwa Patriotisme maka semakin moderat isi dari artikelnya sehingga bisa mengkondisikan anutan masyarakat pengguna medsos online menjadi berjiwa Cinta tanah air, cinta antar sesama dan pada ahirnya akan menimbulkan kekerabatan yang tetap serasi walaupun kita tetap beda agama, suku, bahasa, ras dan lain sebagainya.

Jika artikel yang telah muncul di facebook dll maka akan terasa cepat informasi tersebar secara tali menali dengan system shared, coba anda bayangkan saja kalau artikel tersebut terdapat unsur memecah-belah yang di shared / di bagikan oleh pengguna lain hingga ribuan? dan yang di bagikan tadi membagikan ulang ke sahabat facebook lainnya, tentu akan mempengarui anutan kritis radikal bukan..? jadi sangatlah hati-hati dalam ber fb ria, jangan asal share, pahami dan amati betul informasi yang akan anda share, kira-kira bermanfaat atau tidak bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonsia, dan juga teliti terlebih dahulu bahwa isi srtikel tersebut benar-benar kasatmata atau tidak.

2. Bloger sebagai Penuntun anutan masyarakat

Jika isi artikel yang di posting oleh para blogger dan di publish tersebut menyajikan materi-materi yang positif menyerupai perihal rasa empati antar sesama insan yang lain agama misalnya, pentingnya rasa sosial di tengah-tegah masyarakat dan lain sebagainya yang memberi nilai kerjasama dan gotong royong, tentu artikel tersebut akan menjadi sebuah pupuk anutan moderat, dan menjadi magnit berpengaruh tersendiri sebagai  penuntun anutan masyarakat untuk menjadi masyarakat yang berjiwa NKRI, dan patriotisme. ini semua hanyalah ocehan dari seorang blogger amatiran "Hanya Allah yang maha mengetahui yang lebih baik"

Demikianlah sharing kami kali ini perihal Peran blogger untuk menjaga NKRI, semoga apa yang saya paparkan ini bermanfaat bagi pengunjung semua serta saudara-saudara blogger yang lain, salam NKRI. happy earning..!

No comments:

Post a Comment